Sosialisasi DAK Non Fisik 2024 & Evaluasi BOK, Iwan Butar berharap Realisasi BOK Selaras Dengan LPJ
Foto IST. Asisten III Saat membuka kegiatan sosialisasi DAK Non Fisik.
PENTUL,MANSEL-Selasa, 2 April 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) gelar sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas dan Perhitungan Target Program Tahun 2024.
Pada kegiatan yang digelar di aula serba guna Petrus Abreso ini juga dilakukan evaluasi terhadap penggunaan DAK Non Fisik tahun 2023.
“Tujuan dari kegiatan ini jelas. Judul kegiatannya kan sudah jelas. Evaluasi DAK Non fisik di tahun 2023 dan sosialisasi DAK Fisik dan Non Fisik di tahun 2024. Evaluasi berarti kita mengevaluasi penggunaan dana DAK non fisik mereka ditingkat Puskesmas untuk tahun 2023. Apa sudah dikerjakan sesuai dengan RKA yang disusun apa belum,”terang Kadinkes Mansel, dr. Iwan P. Butar Butar kepada wartawan.
Evalusi dana BOK 2023 menurunya menjadi penting dikarenakan adanya laporan yang diterimanya dan ditemukan, antara laporan dan realisasi dana BOK tidak sinkron.
“Disini bukan kita mau menyalahkan tapi kita mau lihat apa kendala mereka dilapangan sehingga tidak sesuai dengan yang tadi, Laporan penyerapan 100 persen tapi tidak sesuai. Terus apakah dilapangan benar-benar dilakukan, itu yang kita gali. Apakah sesuai dengan RKA yang mereka susun berjalan. Itu yang kita gali di tahun 2023 punya untuk di benah,”ucapnya.
Sementara itu terang Butar Butar, soal sosialisasi penggunaan dana DAK Non Fisik 2024. Butar Butar menyampaikan, agar saat penggunaannya tidak mengalami kendala, begitu juga laporan dapat dilaksankan secara rutin sesuai aturan per triwulan sehingga pencairan anggaran dari pusat dapat berjalan lancar.
“Itu harus dilaporkan per triwulan kepada kami nanti kami lanjutkan ke pusat baru uangnya keluar untuk triwulan berikutnya dikerjakan lagi. Dalam arti laporannya masuk dulu baru uang dicairkan, itu yang kita sosialisasikan kepada mereka supaya jangan lagi seperti yang tahun lalu,”tandasnya.
Sedangkan terkait prioritas program Dinkes Ditahun 2024 menurut Butar Butar, Dinkes Mansel mengutamakan pemerataan SDM Kesehatan. Jika belum ada tenaga akan diusulkan kehadiran Nusantara Sehat (NS) menutupi kekurangan medis.
“Kedua itu bayi-bayi balita stunting itu yang harus kami programkan yang utama. Bagaimana cara merawatnya, sehingga bayi balita stunting itu bisa kita atasi dengan baik dan benar. Terus bayi belita gizi buruk juga program utama kami, kami harus melakukan perawatan belita gizi buruk, terus pemetaan dan juga pengawasannya.”
“Terus kami juga sekarang ini berfokus kepada 1000 hari kehidupan yang diawali dari ibu hamil, nah ibu hamil juga kami akan membuat program itu bagaimana memotivasi mereka agar mereka itu selalu datang ke posiandu maupun puskesmas atapun pelayanan kesehatan terdekat agar setiap bulan harus memeriksakan kesehatan dan harus mengethaui statusnya apa. Ibu hamil yang sehat betul ka?, atau kurang gizi, kurang darah ka, itu jadi program utama kami. Selain penguatan di rumah sakit,”tukasnya menerangkan.
Sementara harapannya dengan kegiatan sosialisasi tersebut, petama dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, teman-teman di puskesmas tidak ngambang lagi untuk melakukan pekerjaan dan buat pertanggungjawaban sesuai realisasi RKA nya.
Kedua teman-teman bisa melayani teman-teman di lapangan dengan baik dan benar, dan masyarakat tidak kesulitan lagi mendapatkan pelayanan kesheatan.
Terakhir ketika ada pendropan dana BOK, tidak lagi ada teguran-teguran karena pertanggungjawaban yang terlambat.
“Seperti inikan dropnya kan langsung ke puskesmas sehingga ketika di drop itu sudah memeang hasilnya sudah murni bahwa hasilnya kami sudah melakukan semua yang diminta oleh teman-teman di kementrian dalam hal pertangugngjawaban sehingga tidak ada utang lagi terkait pertangugnjawaban tersebut. Realisasi anggaran harus sesuai dengan pertanggungjawaban dan pelayanan kepada masyarakat harus optimal. Itu harapan saya,”pungasnya.[LIO].