Bupati Waran Sampaikan Alasan Disdik Mansel Tunda Pelaksanaan Upacara Hardiknas
PENTUL,MANSEL-Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Markus Waran umumkan alasan penundaan upacara memperingati hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) di Kabupaten Manokwari Selatan pada 2 Mei ke tanggal 8 Mei 2023.
Melalui keterangan persnya pada Selasa (2/5/2023), Bupati menyampaikan bahwa penundaan upaca mengingat saat ini ada siswa/I di sejumlah jenjang pendidikan sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian sekolah dan ada juga sedang melaksanakan ujian. Sehingga tidak terlalu menggagu konsentrasi siswa.
“Tanggal 2 Mei bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional maka pemerintah daerah tidak melakukan upacara di Mansel karena saat ini anak –anak didik lagi dalam persiapan megikuti ujian sekolah. Sehingga kebijakan yang di ambil oleh dinas pendidikan nanti akan dilakukan upcara susulan pada tanggal 8 Mei bertepatan dengan pembukaan ujian sekolah termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan hardiknasa,”terang Waran.
Sehingga dengan penundaan dapat membantu siswa/I disana lebih fokus dan siap dalam menghadapi ujian, baik itu yang sedang menjalankan maupun yang akan mengikuti ujian pertama pada 8 Mei mendatang.
Untuk itu pesan politisi PDI Perjuangan tersebut, agar komponen pendidikan di daerahnya tetap fokus menjalani aktivitas belajar mengajar seperti biasa, mempersiapkan anak didik hadapi ujian.
Bupati Ibaratkan Pendidikan “Sumber Mata Air”, SDM Guru Masih Prioritas Ditengah Keterbatasan
Masih dalam keterang persnya pada momen hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023, Bupati Markus Waran mengibaratkan pendidikan seperti mata air yang terus mengalir, salah satu elemen penting pemantik kemajuan kehidupan keseharian warga didaerahnya.
Untuk itu penting mendapat dukungan dari seluruh komponen pendidikan, dengan tidak mengendurkan dedikasi pengabidian dalam upaya mengembangkan kemajuan pendidikan di wilayah segitiga emas itu di tengah keterbatasan anggaran dan infrastruktur pendidikan.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat merayakan hari pendidikan nasional, pendidikan ibaratkan seperti sumber air yang mengalir dan terus mengalir sehingga terus memberi arti bagi kehidupan, dalam hal ini ada perubahana ada kemajuan di daerah kita, dikampung kita, di dusun dan desa kita bersumber dari pendidikan”
Sehingga teruslah berkolaborasi, kobarkan kebersamaan untuk memberantas buta aksara, kebodohan, walaupun anggaran kita terbatas, tetapi niat dan kemauan dalam pengabdian tidak terbatas. Tetap menyala-nyala, sehingga pendidikan di Mansel ini tetap menjadi dan terus menciptakan perubahan, membentuk karakter manusia yang berdampak kepada perubahan ksejahtera yang maju dan mampu bersaing dengan daerah lain ditanah Papua.
“Kalaupun sarana dan sarana infrastruktur yang masih kurang sementara kita terus genjot atau membangun. Sedangkan untuk peningkatan SDM guru terus kita genjot termasuk tenaga kesehatan,”tukas Waran.
Bupati juga menyebutkan ada beberapa strategi yang akan dan telah dilaksanakan demi majunya mutu pendidikan.
“Bagi kabupaten manokwari selatan saat ini kita masih fokus pada SDM, dalam rangka merekrut SDM secara bertahap tetapi disamping merekrut kita juga akan melakukan beberapa kegiatan dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia disini,”
Pertama, guru disini kita ikutkan pada program nasional yang sudah di canangkan oleh Menteri Dalam Negeri yaitu program pengajaran matematika gasing. Jadi beberapa guru yang ada kita ikutkan untuk melakukan pelatihan di beberapa kabupaten kota yang belum dan saat ini masih berlangsung.
“Khusus dimansel sudah karena kita anggarkan dari dana otsus maka masih menunggu dana otus karena otsus ini sampai saat ini belum masuk untuk kelanjutan pelatihan mengajar gasing. Nanti kalau otsus sudah ada baru program dan kegiatan bisa berjalan. Terutama berkaitan dengan pelatihan gasing, tetapi juga program-program lain yang mendukung mempercepat kemajuan proses belajar dan mengajar di manokwari selatan. Yang jelas semua guru yang ada kita tetap tingkatkan kompetensinya,”tegasnya.
Berkaitan dengan infrastruktur Waran menambahkan memang saat ini kita belum mendapat sarana infrastruktur yang memadai namun dengan ketersediaan anggaran terbatas pada tahun ini akan membangun satu buah gedung untuk nantinya akan digunakan dalam hal mendidik tenaga guru gasing, tetapi juga bagi siswa nanti akan ikut pelatihan gasing.
“Dalam hal ini kita akan kerja sama dengan yayasan, supaya kedepan dia akan berjalan tertib, biasanya lain koki lain masakan, lain pemimpin lain kebijakan, takutnya putus program tersebut. Harapan kita melalui yayasan supaya program ini tetap ada perhatian kedepan dan berlanjut terus,”tandas Bupati.
Tak ketinggalan dalam keterangan persnya Bupati menegaskan bahwa sampai akhir masa jabataanya proses perekrutan guru P3K, maupun perekrutan guru umum seperti biasa akan terus berjalan demi mencapai mutu pendidikan yang lebih baik dari waktu ke waktu. [LIO]