KPPS Terima Bimtek dari KPU Manokwari Selatan
PENTUL,MANSEL-Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manokwari Selatan memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) enam distrik se- Kabupaten Manokwari Selatan.
Pelaksana tugas Ketua KPU Manokwari Selatan juga sebagai Komisioner KPU Divisi Hukum, Emanuel Nuba kepada media ini disela-sela membuka kegiatan Bimtek kelompok terakhir kelompok KPPS distrik Nenei dan Momi Waren mengatakan
Bimtek digelar KPU Mansel sejak tanggal 8 dan 9 November 2024 kepada KPPS dari distrik Ransiki dan kegiatannya berlangsung di Ransiki.
“Sementara bimtek berikutnya yakni kepada KPPS berasal dari Distrik Tahota dan Dataran Isim selama dua hari (10 & 11 November) digelar disini. Dilanjutkan KPPS dari Distrik Oransbari (12 & 13 November) juga kegiatan disini. Dan hari ini dan besok (14 & 15 November) bimtek diberikan kepada distrik Nenei dan Momi Waren,”terang Emanuel Nuba di Otawar, Distrik Oransbari, Kamis (14/11/2024).
Emanuel Nuba mengatakan seluruh KPPS di Manokwari Selatan berjumlah sekitar 679 orang dan tersebar di 97 TPS berada di enam distrik telah mendapatkan bimbingan teknis.
“Nenei 11 TPS, Momi 12 TPS,
Isin 12 TPS, Tahota 15 TPS, Oransbari 18 TPS, Ransiki 40 TPS, dan Momi 12 TPS, Satu TPS ada 7 kpps,”tukas Emanuel Nuba.

Disetiap kegiatan turut hadir juga para Ketua PPS, berikut dihadiri juga ketua dan anggota PPD masing-masing distrik.
Ia berharap ada output yang dicapai dari kegiatan Bimtek yang dilaksanakan oleh KPU Mansel.
“Pertama kita mitigasi semua potensi dugaan pelanggaran yang akan terjadi di TPS. Jadi dari sisi divisi hukum melakukan advice terhadap kerja kerja kpps untuk meminimalisir dugaan pelanggaran, kepada mereka juga kita sampaikan dasar hukum yang dilarang dan apa yang dibolehkan berikut dengan sanksi baik yang diatur diundang – undang 1 tahun 2015, maupun di perubahan 10 undang-undang 2016,”ucap Nuba.
Harapan berikutnya setelah mengikuti Bimtek, KPPS sudah bisa tahu tupoksi atau tugas kerja mereka. Baik itu tupoksi atau kerja KPPS satu KPPS dua sampai KPPS 7 melalui materi yang diberikan oleh Komisioner divisi SDM, Yosefina Pasolang.
“Terus berikutnya, dari pengalaman pemilu itu kita mau semua KPPS itu mereka paham betul secara komperhensif perlengkapan logistik dan dukungan perlengkapan lain terkait logistik yang turun ke TPS.
Mereka tahu apa yang turun dan bagaimana cara digunakan atau cara peruntukannya dari logistik. Itu materi akan dibawakan oleh divisi hukum,”tukas Nuba menerangkan.
“Terus berikutnya dari divisi teknis penyelenggara oleh pak Rudy Waran. Beliau berkepentingan terhadap semua KPPS agar mereka tahu isi formulir C hasil. Kemudian tahu menyalin dalam C salinan hasil, yang mana C salinan hasil itu akan kita bagikan kepada saksi peserta pemilu atau saksi pasangan calon juga panwas,”kata Nuba menimpal.
Selama menerima materi tatap muka, peserta atau KPPS juga melakukan praktek diataranya.
Praktek pengisian formulir C hasil. Lalu kedua praktek cara mendokumentasikan hasil C hasil yang dipandu oleh pemegang admin si rekap, itu bagian dari hasil laporan cepat dari hasil yang didapat di TPS.
“Dengan lapor cepat potensi untuk orang rubah-rubah suara sudah tidak ada. Bahkan di pengisian formulir itu juga jika sudah selesai maka semua dikasi garis Z. Jadi tidak ada ruang lagi untuk orang garis tambah-tambah,”tuturnya menabahkan.
Praktek yang ketiga yakni peserta Bimtek juga melaksanakan simulasi TPS. (LIO)